Studi Terbaru Mengatakan Akibat Perubahan Iklim Yang Mendadak Menyebabkan Kejadian Yang Tak Terduga di Muka Bumi.


Studi menyebutkan akibat adanya perubahan iklim, gelombang monster di Samudra Selatan akan tumbuh lebih besar mencapai setinggi bangunan delapan lantai. Oleh karena iu para ilmuwan mejulukinya sebagai 'kedalaman 40 menderu', 'kedalam 50 geram' dan 'kedalam 60 menjerit' karena gelombang ekstrim di lautan liar dan berangin di bawah Selandia Baru ini membentang melintasi garis lintang hingga menimbulkan risiko besar bagi kapal-kapal.

Seperti hal yang dialami oleh HMNZS Otago di tahun 2017 yang bertemu dengan ombak ketinggian lebih dari 20 meter hingga mengakibatkan kapal patroli lepas pantai 1900 ton hampir terbalik. Tahun berikutnya, gelombang terbesar yang pernah tercatat di Belahan Bumi Selatan, raksasa 23,8m yang terbentuk di tengah badai besar yang dalam diukur dengan pelampung yang ditambatkan di lepas Pulau Campbell.

Selama kedalaman musim dingin, ombak ini sangat besar, hingga memiliki rata-rata lebih dari 5m, dan secara teratur melebihi 10m. Terkadang gelombang juga dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari 25m, atau ketinggian setara dengan 16 mobil yang ditumpuk di atas satu sama lain.

Ketinggian lebih dari 20 meter ini sangat berbahaya bagi kapal, ombak yang naik ke 14 meter saja dapat memaksa HMNZS Wellington berbalik sebagian ke pulau-pulau Subantarctic pada tahun 2014. Kapal-kapal cenderung menegosiasikan laut lepas dengan berlayar langsung ke arah gelombang datang.

Satu studi baru-baru ini menemukan, gelombang ekstrem di lautan telah tumbuh sebesar 30cm atau 5 persen hanya dalam tiga dekade terakhir. Wilayah tersebut telah tumbuh lebih deras, dan bahkan lebih deras, dengan angin ekstrem yang menguat 1,5 meter per detik.

Sekarang, sebuah studi baru telah menemukan, planet yang menghangatkan akan menyebabkan angin badai yang lebih kuat memicu gelombang ekstrim yang lebih besar dan lebih sering selama 80 tahun ke depan, peningkatan terbesar ditunjukkan di Samudra Selatan.
⁣⁣

Comments