Donald trump menyatakan akan menyelesaikan kerusuhan dari protes atas kematian George Floyd dengan cara "dingin".


Dilansir dari chippish.id berita mengenai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengklaim bahwa akan menyelesaikan kerusuhan dari protes atas kematian George Floyd dengan cara 'dingin'. Namun, ia ingin agar kerusuhan tidak terjadi lagi karena tidak sesuai dengan semangat protes atas kasus Floyd. "Kami tidak bisa dan tidak boleh membiarkan sekelompok kecil penjahat dan pengacau merusak kota-kota kami dan membubarkan komunitas kami," ucap Trump seperti dikutip dari AFP, Minggu (31/6). "Pemerintahan saya akan menghentikan kekerasan massa. Dan kami akan menghentikannya dengan dingin," sambungnya.

Menurutnya, kerusuhan protes tak lagi murni menyuarakan aksi solidaritas kepada Floyd, karena halitu sudah dibalut dengan aksi kekerasan. Ia menduga hal ini dilakukan oleh para kelompok radikal. "Kekerasan dan vandalisme dipimpin oleh Antifa dan kelompok-kelompok sayap kiri radikal lainnya," ungkapnya merujuk pada jaringan anti-fasis militan yang bersatu.

Aksi protes muncul karena kematian Floyd, seorang warga kulit hitam berdarah Afrika-Amerika yang meninggal di tangan polisi setempat. Hal itu kemudian memunculkan gelombang aksi solidaritas secara damai yang dilakukan oleh penduduk lokal Minneapolis, salah satu negara bagian AS. Aksi damai yang dilakukan dengan meletakkan bunga dan memenuhi jalanan di tempat kematian Floyd.

Namun, aksi tersebut segera berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan yang diduga disalangi oleh oknum yang berasal dari luar Minneapolis. Gubernur Minnesota Tim Walz sendiri pun menurunkan pasukan keamanan untuk melakukan penjagaan dan memperingatkan akan menangkap para perusuh.

Sebab, ia melihat para pemrotes yang tetap melangsungkan aksi sampai malam akan berada dalam situasi berbahaya. "Harapan kami adalah untuk memiliki jam malam di tempat. Harapan kami adalah untuk memulihkan ketertiban," kata Walz.

Ia menduga para perusuh kemungkinan adalah anggota kelompok-kelompok supremasi anarkis dan kulit putih serta geng-geng narkoba.

Comments